Para ‘Lady Gaga’ melenggang di malam pembukaan Jakarta Fashion and Food Festival (JFFF). Mereka mengenakan busana yang asimetris, dengan renda serta potongan plastik sambil menari layaknya gerakan di video klip sang ikon mode saat ini.
Tentu saja, mereka bukan saudara dari Lady Gaga yang asli. Melainkan para model yang membawakan baju rancangan para desainer Indonesia yang menampilkan karyanya dalam perhelatan tahunan yang berlangsung tanggal 12-23 Mei 2010 ini.
Koleksi lain juga tidak kalah hebohnya. Contohnya busana rancangan Lenny Agustin terinspirasi oleh busana wanita Indonesia tempo dulu yang dipadukan dengan gaya remaja punk, dengan aksen kulit, beludru serta kain tenun.
Demikian pula dengan Oscar Lawalata, Didi Budiardjo, Oka Diputra, Carmanita serta perancang lain yang tampil membawa inspirasi tersendiri. Dalam pagelaran pembuka yang diresmikan oleh Gubenur DKI Jakarta, Fauzi Bowo.
Selain peragaan busana, JFFF juga memanjankan lidah pengunjung dengan menggelar serangkaian program kuliner, seperti Kampoeng Tempo Doeloe dimana pengunjung dapat menikmati berbagai jenis mie dari seluruh nusantara ditemani wayang potehi, topeng monyet dan layar tancap.
Sedangkan dalam Wine and Cheese Expo, keju buatan dalam negeri akan ikut beradu rasa dengan keju internasional. Ini seolah menguatkan tema ‘heritageous’, yaitu perpaduan ‘heritage’ dan ‘gorgeous’ untuk menjadikan hasil karya bangsa sesuatu yang bisa diterima dalam tatanan tren global.
Puncak perhelatan akbar busana dan makanan ini adalah Gading Nite Carnival, sebuah karnaval malam hari pada tanggal 22 Mei 2010. Tema tahun ini adalah Masquerade, dengan peserta karnaval akan tampil bertopeng, lengkap dengan atraksi jalanan, mobil hias serta cosplay.